Lengkeng | ||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Buah kelengkeng | ||||||||||||||
Status konservasi | ||||||||||||||
Klasifikasi ilmiah | ||||||||||||||
| ||||||||||||||
Nama binomial | ||||||||||||||
Dimocarpus longan Lour. Buah-buah ini terutama dimakan dalam keadaan segar. Buah lengkeng, terutama yang berdaging tebal dan besar, dikalengkan dalam sari buahnya di Thailand, Taiwan dan Tiongkok, baik ditambah gula maupun tidak. Lengkeng juga dikeringkan, untuk dijadikan bahan pembuat minuman penyegar. Seperti halnya lerak, biji lengkeng yang mengandung saponin terkadang dimanfaatkan untuk mencuci rambut. Biji, buah, daun dan bunga lengkeng juga digunakan sebagai bahan obat tradisional, terutama dalam ramuan Tiongkok. Daunnya mengandung quercetin dan quercitrin. Kayu lengkeng dan kayu bedaro(Dimocarpus malayensis) merupakan kayu yang cukup baik untuk konstruksi ringan dalam rumah dan bahan perkakas.(yani) |
Sabtu, 30 Januari 2010
Rubrik Sains-Lengkeng
Lengkeng (juga disebut kelengkeng, matakucing, atau longan, Dimocarpus longan, suku lerak-lerakan atau Sapindaceae) adalah tanaman buah-buahan yang berasal dari daratan Asia Tenggara.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
cantumin nama asli ya.. :)